"Selamat Datang Di Blogku..."

Sabtu, 27 Oktober 2012

Mapinguari, "Megatherium" dari Hutan Amazon

Pada artikel sebelumnya, saya menulis tentang sloth tanah raksasa seberat 8 ton, Megatherium yang masih hidup pada zaman modern saat ini. Pada artikel saya kali ini, saya akan membahas khusus untuk Mapinguari. Walaupun pada artikel saya yang sebelumnya saya sudah membahas tentang Mapinguari, saya akan menambahkan lagi artikel yang membahas Mapinguari.

Mapinguari atau Mapinguary, adalah makhluk cryptoid yang berasal dari Hutan Amazon, Brazil. Menurut para saksi, Mapinguari memiliki ciri-ciri bentuk seperti seperti sloth dengan ukuran yang jauh lebih besar. Ciri-ciri lainnya adalah Mapinguari berjalan dengan empat kaki tetapi kadang menampakkan diri dengan berjalan menggunakan dua kaki. Selain itu, Mapinguari memiliki rambut yang tebal dan berwarna kecokelatan dan disebut-sebut memiliki kulit yang tebal, sampai-sampai peluru tidak mempan untuknya. 

Menurut bahasa setempat, kata "Mapinguari" artinya "Hewan Peraung". Nama ini merujuk pada raungannya yang sangat keras.

Ini adalah ilustrasi dari Mapinguari :

Ilustasi Mapinguari
Coba bandingkan ilustasi Mapinguari dengan gambar sloth di bawah ini :
 
Sloth

Apakah sama? Yang Berbeda dari sloth dan Mapinguari adalah Mapinguari memiliki ukuran yang lebih besar dari sloth, yaitu dengan tinggi mencapai dua meter. Ditambah lagi, Mapinguari hidup di tanah dan bergerak seperti beruang modern, sedangkan sloth hidup di pohon. Mapinguari dikenal oleh warga sekitar memiliki sifat sangat agresif ketika bertemu manusia, tidak seperti sloth yang umumnya bersifat pemalu. 

Satu kelemahan Mapinguari, Mapinguari tidak bisa berenang dan sangat takut jika menyentuh air.

Mapinguari pertama kali terlihat dan dilaporkan pada tahun 1994 oleh ahli biologi bernama David Oren. Oren melaporkan bahwa ia mengaku melihat makhluk seperti sloth yang memiliki tinggi kira-kira dua meter dan memiliki ukuran lebih besar dibandingkan sloth.

Sejak saat itu, berbagai kesaksian mengenai Mapinguari mulai bermunculan dan dilaporkan. Salah satunya terjadi pada tahun 2003. Di mana ada sebuah kejadian mengenai Mapinguari yang hampir menyerang sebuah desa terpencil di dekat Hutan Amazon. Seorang remaja berusia 27 tahun, Geovaldo Karitiana, salah satu warga di desa tersebut sedang berburu Mapinguari di tempat yang disebut-sebut sebagai "goa" Mapinguari. Ketika ia melihat Mapinguari, Geovaldo langsung mengambil senapannya dan menembaknya. Tetapi, akibat kulit Mapinguari sangat tebal, tembakannya tidak berpengaruh baginya. Geovaldo langsung berlari ke desa tempat tinggalnya tersebut. Mapinguari juga berlari ke arah desa untuk mengejar Geovaldo. Ketika Mapinguari sudah mendapatkan Geovaldo, ayahnya, Lucas Karitiana, segera menyelamatkan Geovaldo. Kemudian Mapinguari berlari menghilang di dalam lebatnya hutan.

Empat tahun setelah kejadian yang dialami oleh keluarga Karitiana, ada laporan mengenai Mapinguari. Seorang yang melihat makhluk berkaki empat tetapi berdiri menggunakan dua kaki belakangnya di Hutan Amazon. Tubuh makhluk tersebut ditutupi oleh bulu kecokelatan.

Menurut para ahli, khusunya ahli cryptozoology dan zoology, mengemukakan bahwa Mapinguari adalah Megatherium atau Mylodon (kukang atau sloth tanah raksasa) yang berhasil bertahan hidup. Padahal, Megatherium ataupun Mylodon sudah punah 11 juta tahun yang lalu. 

Sekarang, coba kita bandingkan Megatherium, Mylodon, dan Mapinguari:


Ilustasi Megatherium

Ilustasi Mylodon

Ilustasi Mapinguari

Sama bukan? Tetapi, ada perbedaan dari Megatherium dan Mylodon dengan Mapinguari. Pertama, Mapinguari hidup di hutan, sedangkan Megatherium dan Mylodon hidup di padang rumput. Dan yang kedua adalah Mapinguari sangat membenci air kecuali untuk minum, sedangkan Megatherium dan Mylodon sangat menyukai air, dengan bukti ditemukannya fosil kerangka Megatherium dan Mylodon dekat dengan sumber air.

Apakah Megatherium ataupun Mylodon berhasil bertahan dari kepunahan? Mungkin iya, karena buktinya ada. Yaitu, Amerika Selatan memiliki banyak sekali hutan dan pohon-pohon dan tumbuhan sebagai makanan Mapinguari. Jadi, makanan Mapinguari tercukupi untuk makhluk sebesar dia. Selain itu, Mapinguari juga memiliki rambut yang tebal dan lebat sehingga bisa melindunginya dari cuaca ekstrim dan mampu menyesuaikan diri dengan suhu dan iklim tempat hidupnya.

Tetapi, dengan bukti-bukti yang memadai, apakah benar Megatherium ataupun Mylodon berhasil bertahan hidup dari kepunahan? Jawabannya masih menjadi misteri.



Sumber :http://haritscrypto.blogspot.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar