Jika anda melihat gambar di atas, pasti anda akan langsung mengenalinya. Yap...!!! Inilah Pterosaurus atau Pterodactyl, salah satu makhluk prasejarah yang hidup se-jaman dengan dinosaurus. Mereka kemungkinan sudah punah 65 juta tahun yang lalu, sama dengan dinosaurus. Kenapa saya mengatakan "kemungkinan", bukankah Pterodactyl sudah pasti punah 65 juta tahun yang lalu? Bisa jadi tidak.
Pada artikel saya yang satu ini, saya akan menceritakan legenda Kongamato, 'pterodactyl' dari Afrika. Langsung saja ya...
Pada tahun 1923, seorang petualang bernama Frank H. Melland, sedang mengadakan suatu ekspedisi di Zambia. Ekspedisi ini bertujuan untuk mempelajari makhluk-makhluk apa yang hidup di sana, karena di Zambia, hanya sedikit manusia yang menjamak di sana.
Pada ekspedisi tersebut, Melland bertemu dengan penduduk sekitar, yang menceritakan kepadanya tentang makhluk reptilia terbang raksasa. Mereka menyebut makhluk ini sebagai Kongamato, dalam bahasa suku tersebut berarti "Pembalik Kano". Kongamato, menurut penduduk sekitar, dikatakan hidup dan menjamak di daerah rawa-rawa Jiundi di daerah Mwinilunga di Zambia bagian Barat, dekat perbatasan antara Kongo dan Angola. Para penduduk sekitar mengatakan bahwa, Kongamato, tidak memiliki bulu, dengan sepasang sayap dengan lebar kira-kira 4 kaki sampai 7 kaki, dan memiliki gigi pada paruhnya.
Pada artikel saya yang satu ini, saya akan menceritakan legenda Kongamato, 'pterodactyl' dari Afrika. Langsung saja ya...
Pada tahun 1923, seorang petualang bernama Frank H. Melland, sedang mengadakan suatu ekspedisi di Zambia. Ekspedisi ini bertujuan untuk mempelajari makhluk-makhluk apa yang hidup di sana, karena di Zambia, hanya sedikit manusia yang menjamak di sana.
Pada ekspedisi tersebut, Melland bertemu dengan penduduk sekitar, yang menceritakan kepadanya tentang makhluk reptilia terbang raksasa. Mereka menyebut makhluk ini sebagai Kongamato, dalam bahasa suku tersebut berarti "Pembalik Kano". Kongamato, menurut penduduk sekitar, dikatakan hidup dan menjamak di daerah rawa-rawa Jiundi di daerah Mwinilunga di Zambia bagian Barat, dekat perbatasan antara Kongo dan Angola. Para penduduk sekitar mengatakan bahwa, Kongamato, tidak memiliki bulu, dengan sepasang sayap dengan lebar kira-kira 4 kaki sampai 7 kaki, dan memiliki gigi pada paruhnya.
Ilustrasi Tentang Kongamato