"Selamat Datang Di Blogku..."

Kamis, 28 Juli 2011

10 Tumbuhan Pemakan Serangga Di Dunia



1. Venus Fly Trap, Dionea muscipula
Venus Fly Trap, atau dalam bahasa latin disebut Dionea muscipula, merupakan tumbuhan karnivora berukuran kecil dan tumbuh dengan cara merambat, yang memiliki 4-7 daun yang tumbuh di setiap batang pendeknya yang berada di bawah tanah. 

Venus Fly Trap memiliki daun yang membentuk sepasang lobus berengsel sebegai perangkap untuk mangsanya. Permukaan bagian dalam dari lobus ini mengandung pigmen yang menghasilkan warna merah dan setiap ujung daunnya mengeluarkan lendir yang digunakannya untuk menarik perhatian mangsanya, seperti serangga. Lobus pada daun Venus Fly Trap akan tertutup dalam waktu tidak sampai 1 detik. Tonjolan-tonjolan seperti duri yang berada di setiap sisi-sisi daunnya berfungsi mengunci mangsa di dalam lobus tersebut dan tidak akan bisa keluar lagi. Semakin mangsanya melakukan gerakan, maka lobus tersebut akan terus menekan sampai mangsanya mati. Kemudian, mangsanya dicerna untuk diambil nitrogennya.
2. Kantong Semar, Nephentes
Kantong semar, atau dalam bahasa latin disebut dengan Nepenthes, merupakan tumbuhan karnivora yang hidup di daerah yang miskin dengan nitrogen, seperti halnya di Indonesia, Cina bagian Selatan, Malaysia, Filipina, Madagaskar, Australia, India, dan Sri Langka. Habitat di mana kantong semar hidup paling banyak dan sering ditemui adalah di Indonesia, tepatnya di Pulau Kalimantan dan Pulau Sumatera.

Kantong semar dapat tumbuh hingga tinggi mencapai 15-20 meter, tetapi menumpang pada tumbuhan yang lainnya. Jadi, kantong semar adalah tumbuhan yang hidup sebagai parasit di tubuh tumbuhan lainnya.

Daun kantong semar telah berevolusi menjadi kantong yang digunakannya sebagai alat untuk bertahan hidup dengan mencari makanan, seperti halnya serangga dan hewan-hewan kecil lainnya. Pada ujung daun kantong semar terdapat sulur yang termodifikasi membentuk kantong. Cara kantong semar menggunakan kantongnya yaitu dengan menarik perhatian serangga dengan aroma dari dalam kantongnya yang harum. Setelah mereka hinggap di tepi-tepi lubang kantong semar, maka serangga tersebut akan terpeleset jatuh ke dalam kantong. Dalam kantong, terdapat cairan khusus yang digunakan untuk mencerna serangga dan mengambil nutrisi-nutrisinya.
3. Sarracenia
Sarracenia merupakan salah satu tumbuhan karnivora yang tumbuh dan berhabitat di pesisir Timur Amerika Serikat, Texas, Great Lake, dan Kanada bagian Tenggara. 

Daun Sarracenia telah berevolusi menjadi seperti corong, dengan tudung yang dapat menutup lubang di daunnya untuk mencegah masuknya air hujan dan mengecerkan cairan pencernaannya. 

Teknik tumbuhan ini mendapatkan mangsanya sama seperti kantong semar, yaitu dengan menarik mangsanya ke dalam lubang daunnya tersebut dengan cara memancingnya dengan warna yang mencolok pada daunnya, bau yang harum dan memikat, dan cairan yang ada di tepi-tepi bagian lubang daun yang licin agar serangga terpeleset dan masuk ke dalam lubang tersebut. Kemudian, mangsanya akan dicerna oleh Sarracenia dengan enzim yang dinamakan enzim protease.
4. Sundews, Drosera
Drosera, atau umumnya dikenal dengan nama "sundews" atau "embun matahari", adalah tumbuhan karnivora yang terdiri dari 194 spesies yang tersebar hampir di seluruh dunia, kecuali di Antartika.

Drosera (tergantung pada spesiesnya), dapat berbentuk mawar yang bersujud atau tegak, dengan tinggi berkisar antara 1 cm sampai 1 meter, dan dapat bertahan hidup selama 50 tahun. Ciri khas yang mencolok dari tumbuhan karnivora ini adalah memiliki kelenjar tentakel yang dapat bergerak. Di setiap kelenjar tentakelnya, terdapat cairan yang bersifat manis juga lengket, untuk menarik perhatian mangsanya, yaitu serangga. Ketika seekor serangga hinggap pada kelenjar tentakelnya, otomatis kelenjar tentakel yang lain segera bergerak ke arah serangga agar serangga yang merupakan mangsanya tersebut terus menempel dan tidak bisa lepas dari genggamannya. Kemudian, setelah tertangkap, kelenjar tentakelnya akan menyerap nutrisi-nutrisi dari mangsanya.
5. Butterwort, Pinguicula
Pinguicula, atau biasa dikenal dengan nama "butterwort", merupakan tumbuhan karnivora yang menggunakan zat lengket dan kelenjar daun untuk mengikat, menjebak, dan mencerna serangga yang merupakan mangsanya. Pinguicula terdiri atas 80 spesies yang tersebar di seluruh kawasan Amerika Utara, Amerika Selatan, Eropa, dan Asia.

Daun-daunnya yang berwarna hijau cerah dan tampak segar, memikat perhatian serangga. Setelah serangga tersebut hingga ke daun butterwort, serangga tersebut tidak akan bisa lepas dari zat lengket yang dihasilkan oleh satu dari dua jenis sel yang terdapat di daun butterwort. Setelah terperangkap dan menempel di daunnya, butterwort kemudian akan menggunakan sel-sel lainnya yang ada di daunnya untuk membantu mencerna mangsanya.
6. Bladderworts, Utricularia
Utricularia, atau biasa dikenal dengan nama "bladderworts", merupakan tumbuhan karnivora yang terdiri dari 220 spesies, yang tersebar di hampir seluruh belahan dunia, kecuali Antartika. Bladderworts biasanya tumbuh dan dapat ditemukan di daerah yang lembab di air tawar dan tanah lembab.

Makanan utama Bladderworts adalah makhluk-makhluk mikroorganisme, seperti protozoa. Bladderworts menggunakan kantong berukuran kecil yang bentuknya bulat berisi yang memiliki ukuran berkisar antara 0,2 mm sampai 1,2 cm. Selain mikroorganisme seperti protozoa, Bladderworts biasanya juga memakan hewan yang lebih besar seperti kutu atau kumbang air, tergantung seberapa besar perangkapnya. Setiap spesies Bladderworts memiliki ukuran perangkap yang berbeda-beda.
7. Lily Cobra, Darlingtonia californica
Lily Cobra, atau dalam bahasa latin disebut Darlingtonia californica, merupakan tumbuhan karnivora yang hidup di kawasan Oregon dan California bagian Utara. Lily Cobra biasanya tumbuh dan dapat ditemukan di daerah rawa-rawa.

Daun Lily Cobra memiliki bentuk bulat dan membentuk rongga yang kosong, dengan lubang yang terletak di bawah rongga tersebut, dengan ujung daun yang terbelah dua seperti taring. Rongga tersebut sebenarnya adalah jebakan yang digunakan oleh Lily Cobra untuk menjebak mangsanya, dengan cara menarik perhatian mangsanya dengan aroma yang harus yang berasal dari rongga tersebut. Sekali serangga masuk ke dalam rongga tersebut, ia tidak akan bisa keluar lagi.
8. Kincir Air, Aldrovanda vesicula
Aldrovanda Vesicula, atau biasa dikenal dengan nama tumbuhan kincir air, merupakan tumbuhan karnivora tanpa akar yang memakan vertebrata-vertebrata kecil di dalam air. Sebagian besar tubuhnya merupakan batang yang mengambang di atas air dengan panjang mencapai 6-11 cm. Tumbuhan ini tumbuh berkemvang dengan cepat, hingga 4-9 mm per harinya.

Perangkapnya terletak pada daun yang melekat pada tangkai berisi udara yang membantunya mengapung di atas air. Keistimewaan dari perangkap ini adalah perangkapnya dapat menutup dalam waktu hanya 10 milidetik, yang menjadikan Aldrocanda vesiculosa sebagai tumbuhan karnivora dengan gerakan tercepat.
9. Tumbuhan Pelangi, Byblis
Byblis, atau biasa disebut dengan nama tumbuhan pelangi, adalah genus terkecil dari tumbuhan karnivora yang hidup di Australia. 

Byblis memiliki bunga yang memiliki lima benang sari setiap bunganya. Permukaan daunnya tertutup oleh kelenjar-kelenjar rambut yang dapat menghasilkan zat lengket. Inilah yang menjadi perangkap Byblis untuk menjebak mangsanya yang berupa serangga.
10. Pembuka Botol, Genlisea

Genlisea, atau biasa dikenal dengan nama tumbuhan pembuka botol, merupakan tumbuhan karnivora yang terdiri dari 21 spesies yang biasa hidup dan ditemukan di daratan basah dekat perairan di seluruh kawasan Afrika dan Amerika Selatan. 

Untuk menangkap mangsanya, Genlisea menggunakan perangkap lobster, yaitu mangsa mudah untuk masuk tetapi susah untuk keluar.

Genlisea memiliki dua jenis daun, yaitu daun yang berada di atas tanah yang digunakan untuk fotosintesis dan daun di bawah tanah yang digunakan untuk menarik, menjebak, dan mencerna mikroba yang ada di dalam tanah. Daun yang berada di bawah tanah juga memiliki fungsi yang sama seperti halnya akar, yaitu menyerap zat hara dan air di dalam tanah. 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar