"Selamat Datang Di Blogku..."

Sabtu, 27 Oktober 2012

Apakah Benar Megatherium Berhasil Bertahan Hidup Dari Kepunahan?

Sloth

Jika saya menunjukkan gambar di atas, apakah anda tahu hewan apakah itu? Hewan tersebut adalah sloth, hewan primata yang berjalan lambat dari Amerika Selatan.Coba anda bandingkan sloth dengan gambar ilustrasi Megatherium di bawah ini.

Ilustrasi Megatherium

Apakah ada hal yang sama? Mungkin bagi sebagian anda yang belum tahu langsung akan menganggap bahwa sloth dan Megatherium yang sudah punah 11 juta tahun yang lalu berbeda. Tetapi sebenarnya, Megatherium adalah sloth raksasa dengan berat bisa mencapai 8 ton yang hidup di tanah. Tidak seperti sloth modern yang hidup di pohon. 

Tetapi, apakah benar Megatherium sudah punah 11 juta tahun yang lalu? Menurut saya mungkin belum. Karena banyak sekali bukti-bukti yang kuat mengenai keberadaan Megatherium di zaman modern saat ini.

Salah satu bukti keberadaan Megatherium pada zaman modern adalah makhluk bernama Yemisch. Yemisch adalah makhluk cryptoid yang dipercaya hidup di Patagonia, Argentina dan memiliki bentuk dan ciri-ciri yang sama dengan Megatherium yang saya tunjukkan pada gambar. Tetapi, perbedaanya, Yemisch adalah hewan yang lebih menyukai memakan manusia ketimbang dengan tumbuhan, karena Megatherium adalah pemakan tumbuhan. Ditambah lagi, Yemisch adalah hewan yang agresif dan suka menyerang manusia. 

Penampakan Yemisch di Argentina ataupun Patagonia memang terbilang cukup sering terjadi. Salah satunya dialami oleh Gubernur Argentina, Ramon Lista (1856-1897), mengaku pernah ditemui oleh Yemisch pada abad ke-19, di mana ia memerintah.

Masih pada abad yang sama, tepatnya di akhir abad ke-19, ditemukan jejak-jejak kaki yang dipercaya sebagai jejak Megatherium atau Yemisch di sebuah goa di Chili.

Selain di Argentina, di hutan Amazon, terdapat isu bahwa ada makhluk yang mendiami tempat tersebut. Makhluk tersebut dipercaya sebagai salah satu Megatherium yang masih hidup, selain Yemisch. Namanya Mapinguari. 

Ilustrasi Mapinguari 
Pada tahun 2003, ada sebuah kejadian mengenai Mapinguari yang hampir menyerang sebuah desa terpencil di dekat Hutan Amazon. Seorang remaja berusia 27 tahun, Geovaldo Karitiana, salah satu warga di desa tersebut sedang berburu Mapinguari di tempat yang disebut-sebut sebagai "goa" Mapinguari. Ketika ia melihat Mapinguari, Geovaldo langsung mengambil senapannya dan menembaknya. Tetapi, akibat kulit Mapinguari sangat tebal, tembakannya tidak berpengaruh baginya. Geovaldo langsung berlari ke desa tempat tinggalnya tersebut. Mapinguari juga berlari ke arah desa untuk mengejar Geovaldo. Ketika Mapinguari sudah mendapatkan Geovaldo, ayahnya, Lucas Karitiana, segera menyelamatkan Geovaldo. Kemudian Mapinguari berlari menghilang di dalam lebatnya hutan.

Empat tahun setelah kejadian yang dialami oleh keluarga Karitiana, ada laporan mengenai Mapinguari. Seorang yang melihat makhluk berkaki empat tetapi berdiri menggunakan dua kaki belakangnya di Hutan Amazon. Tubuh makhluk tersebut ditutupi oleh bulu kecokelatan.

Menurut saya, mungkin bisa saja Megatherium berhasil bertahan hidup dari kepunahan. Karena di Amerika Selatan banyak sekali padang rumput dan pohon-pohon yang banyak yang dapat menjamin kehidupan Megatherium yang merupakan pemakan tumbuhan. Ditambah lagi Megatherium adalah hewan yang bisa langsung beradaptasi dengan alam sekitarnya karena rambut yang tebal. Megatherium biasanya hidup di hutan atau daerah-daerah lainnya yang terpencil, jadi sangat sulit untuk mendeteksi keberadaannya. 
Tetapi, apakah benar Megatherium memilih untuk memakan manusia ketimbang tumbuhan seperti halnya Yemisch? Apakah pola makannya sudah berubah seiring perubahan zaman? Bisa jadi. Karena kebanyakan pohon di Amazon dan di daerah di Amerika Selatan lainnya ditebang untuk dijadikan wilayah pembangunan pabrik. 

Tetapi, apakah benar Megatherium masih hidup sampai sekarang di zaman modern? Misteri ini masih belum terjawab sampai tertangkapnya atau ditemukannya Megatherium dalam keadaan hidup walaupun mati.
 




Sumber :http://haritscrypto.blogspot.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar