"Selamat Datang Di Blogku..."

Minggu, 28 Agustus 2011

11 Hewan Pertama Yang Hidup Di Bumi Menurut Jenisnya

1. Ichthyostega, Tetrapod Pertama, Quadruped Pertama, dan Amfibi Pertama
Ichthyostega (dalam bahasa Yunani, berati "Lempeng Ikan", "ichthyo, ikan" dan "stega, lempeng atau atap"), dinamakan demikian karena amfibi ini memiliki tengkorak yang menyerupai tengkorak ikan, merupakan hewan amfibi yang juga merupakan hewan genus tetrapod atau hewan berkaki empat dan quadruped atau hewan yang berjalan dengan empat kaki, yang pertama. Selain itu, ia merupakan fosil genus tetrapod yang pertama kali ditemukan. Ichthyostega bernapas dengan paru-paru dan kulitnya, sama seperti amfibi modern, yang membantunya untuk menavigasi melalui air dangkal di rawa-rawa. Meskipun tidak diragukan lagi sebagai amfibi, Ichthyostega tidak dianggap anggota sejati dalam arti yang sempit, sebagai amfibi pertama yang hidup pada akhir periode Karboniverus.


Ichthyostega adalah satu-satunya spesies amfibi pertama yang hidup di Greenland.

Sabtu, 27 Agustus 2011

4 Fosil Yang Paling Menggemparkan Di Dunia

1. Leptoptilos Robustus, Bangau Putih Raksasa Pemakan Manusia Ditemukan di Pulau Flores
Menurut Zoological Jurnal of The Linnean Society, telah ditemukan fosil bangau putih raksasa ditemukan di Indonenesia, tepatnya di Pulau Flores, kawasan yang sama yang ditemukannya fosil spesies manusia cebol setinggi 90 centimeter, yaitu homo floriensis yang hidup sekitar 17 juta tahun yang lalu. Penelitian mengatakan bahwa penemuan spesies bangau raksasa seberat 16 kg ini ini penting untuk mempelajari evolusi homo floriensis.

Jumat, 26 Agustus 2011

8 Hewan Prasejarah Paling Terkenal Di Dunia

1. Tyrannosaurus
Ilustrasi Tyrannosaurus dalam Serial TV "Walking With Dinosaurs"
Kata "Tyrannosaurus", diambil dari bahasa Yunani, yang berarti "Kadal tiran" atau "Kadal kejam" atau "Kadal lalim", yang diambil dari kata "tyrannos, tiran" atau "kejam" dan "sauros, kadal". Tyrannosaurus, juga bisa disebut Tyrannosaurus Rex (disingkat T. rex), merupakan perlengkapan dalam budaya-budaya populer. Tyrannosaurus hidup pada akhir periode Cretaceous, tepatnya pada 67-65,5 juta tahun yang lalu di Amerika Utara bagian Barat dan Amerika Serikat, tepatnya di Colorado, Utah, Saskatchewan, Wyoming, Alberta, dan juga Montana.


Seperti kebanyakan dinosaurus karnivora lainnya, Tyrannosaurus adalah hewan yang berjalan dengan dua kaki atau bahasa ilmiahnya biped, dengan tengkorak yang besar dan seimbang, juga ekor yang panjang, besar, juga berat. Meskipun memiliki kekuatan yang luar biasa kuat untuk ukuran mereka, kaki depan yang dimiliki oleh Tyrannosaurus ukurannya sangat kecil yang terdiri dari dua jari dengan cakar yang tajam. Sekalipun beberapa dinosaurus karnivora memiliki ukuran yang lebih besar, Tyrannosaurus dikenal merupakan hewan karnivora darat terbesar yang sangat terkenal yang dapat tumbuh dengan panjang 12,8 meter (42 kaki), tinggi pinggulnya mencapai 4 meter (13 kaki), dan beratnya rata-rata sekitar 4,5-7,9 ton. Sejauh ini mungkin Tyrannosaurus adalah predator puncak dalam sejarah.

Goliath Tigerfish, Ikan Yang Memangsa Buaya

Buaya makan ikan, hal itu sudah sering terjadi dan tidak aneh lagi. Tetapi, ikan yang satu ini menjadikan buaya menjadi mangsanya, ikan yang tergolong dalam familia Alestiidae ini bernama Goliath Tigerfish atau biasa disapa Tigerfish ini, memiliki 32 gigi yang tajam. Walaupun tidak sejatam gigi hiu, gigi ikan yang tergolong dalam genus Hydrocynus ini tidak kalah berbahaya. Tigerfish sering dijuluki sebagai "Piranha Raksasa" karena kekuatannya yang sanggup memakan buaya.


Rabu, 24 Agustus 2011

11 Ikan Purba Yang Belum Punah

1. Coelacanth
Ikan yang termasuk dalam kelas Sarcopterygii ini sudah hidup di bumi sejak Era Devonian, sekitar 380 juta tahun yang lalu, sebelum dinosaurus menguasai bumi. Selain itu, sejak Era Devonian sampai sekarang, ikan yang termasuk dalam ordo Choelacanthiformes ini tidak pernah berevolusi. Seharusnya ikan yang merupakan ikan berahang purba tertua yang masih hidup sampai sekarang ini punah pada zaman Cretaceous, tepatnya sekitar 65 juta tahun yang lalu, bersama dengan dinosaurus.

 Akan tetapi, seekor spesimen Coelacanth yang sebelumnya digambarkan sebagai bentuk peralihan yang telah punah 65 juta tahun yang lalu tertangkap hidup-hidup pada tanggal 22 Desember 1938 di Perairan Chalumna di Afrika bagian Selatan. Spesimen tersebut menggegerkan semua ilmuwan di seluruh dunia. Dan sejak spesimen Coelacanth ditemukan di Perairan Chalumna di Afrika Selatan, ikan tersebut banyak beredar di foto-foto. Kemudian, di tahun 1998, 60 tahun setelah spesimen pertama tertangkap, spesimen kedua tertangkap di Indonesia, tepatnya di Manado, Sulawesi Utara secara tidak sengaja. Sebenarnya, keberadaan ikan tersebut di Sulawesi Utara sudah dianggap biasa oleh masyarakat sekitar, dan belum diketahui oleh dunia ilmu pengetahuan. Spesimen tersebut kemudian diawetkan di sebuah alat pembeku yang disebut "cold storage" untuk agar dijaga keawetannya. Pada bulan Mei 2007, seekor spesimen Coelacanth tertangkap kembali ditempat yang sama dengan spesimen kedua Coelacanth secara tidak disengaja oleh dua nelayan yang bernama Yustinus Lahama dan Delfie. Coelacanth yang ditangkap oleh dua nelayan asal Manado ini panjang 131 cm dengan berat 51 kg. Di Bunaken, pernah ditemukan seekor Coelacanth yang berenang dengan bebasnya. Dalam tahun-tahun berikutnya, setelah spesimen Coelacanth pertama, kedua, dan  ditemukan, kurang lebih 200 ekor Coelacanth ditemukan di berbagai tempat di seluruh dunia. Berdasarkan semua fosil Coelacanth yang ditemukan, Coelacanth terdiri dari kurang lebih 120 spesies. 

Ikan yang maksimum dapat tumbuh hingga panjang 2 meter ini hidup di kedalaman 150-200 meter di bawah permukaan laut dengan suhu 12-18 derajat celcius di dekat batuan-batuan goa lava. Ikan yang berkerabat dekat dengan lungfish atau ikan paru-paru ini memiliki bentuk ekor seperti kipas, mata yang cukup besar, dan sisik yang tidak merata. Coelacanth adalah ikan predator yang memangsa ikan yang lebih kecil, kadang-kadang ia juga memangsa hiu kecil. Telur Coelacanth menetas di dalam rahimnya, kemudian anaknya akan keluar.

Selasa, 23 Agustus 2011

Ikan Purba Yang Tertangkap Di Manado Menggegerkan Dunia

Coelacanth yang tertangkap di Manado
MANADO-Dua nelayan yang berasal dari Malalayang, Manado, yang bernama Yustinus Lahama dan Delfie, tidak menyangka ikan hasil tangkapan mereka pada 19 Mei 2007 di Teluk Manado, cukup menggegerkan dunia.


Sabtu, 20 Agustus 2011

10 Hewan Paling Fenomenal Di Dunia

1. Brutus, Beruang Yang Bersahabat Dengan Manusia
Casey Anderson sedang bermain dengan sahabatnya, Brutus
Apa sebutanmu jika seekor beruang grizzly berenang di kolam renang, makan di meja makanmu, dan mencuri topimu? Kalau kamu menjadi Casey Anderson, seorang naturalis dari Kota Bozeman di Montana, AS, kamu akan menyebutnya dengan nama Brutus dan sahabatmu. Casey mengadopsi beruang yatim ini ketika beruang yang hidup di Montana ini masih cukup kecil untuk diletakkan di tangannya. Casey dan Brutus menjadi semakin akrab ketika Casey menikah dengan aktris, Missi Pyle. Beruang yang dibesarkan di rumah Casey ini minum dari botol bayi, tidur dalam keranjang pakaian, dan berbaring santai di depan TV.

Ketika beruang yang lahir pada Januari 2002 ini jadi terlalu besar untuk tinggal di dalam rumah, Casey menciptakan sebuah suaka beruang seluas 12.140 meter persegi, yang bernama Montana Grizzly Encounter. Di suaka ini, Casey dan Brutus mendidik para pengunjung tentang betapa spesialnya beruang dan kenapa mereka perlu dilindungi.

Minggu, 14 Agustus 2011

10 Rekor Makanan Tahun 2004

1. Cina, Negara Dengan Jumlah Restoran Fastfood Terbanyak-554.170 restoran.
Ada sekitar 554.170 restoran cepat saji di Cina, dan banyak di antaranya sudah berumur kurang dari 10 tahun. Penggila makanan cepat saji tertangkap di Cina karena restoran begitu jauh lebih terjangkau daripada banyak tempat makanan lainnya di negara tersebut. Restoran makanan cepat saji yang paling populer di Cina adalah KFC, diikuti oleh McDonald, California Fried Chicken, dan Pizza Hut.

Minggu, 07 Agustus 2011

10 Hewan Air Tercepat Di Dunia

1. Sailfish, (kecepatan max:110 km/jam)
Dalam keadaan normal, sirip dorsal sailfish menutup, sailfish akan mengembangkan sirip dorsalnya ketika ia merasa terancam atau gembira. Sailfish, ikan yang menjadi favorit para pemancing profesional ini, masih menjadi misteri bagi para ahli biologi kelautan, disebabkan karena pergerakan ikan ini yang dikenal sangat cepat, dagingnya yang dikenal sangat enak, dan tingkat perpindahannya (migrasi) yang sangat tinggi. Selain itu, ikan yang memiliki sirip dorsal yang menyerupai layar ini tersebar ratusan mil dari pantai. Sehingga sangat sulit bagi para ahli untuk mencari lokasi mereka. Namun, setelah beberapa lama meneliti, para ahli membuktikan bahwa ikan yang bernama latin Istriophorus platyperus (yang hidup di Atlantik) dan Istiophorus albicans (yang hidup di Pasifik) ini, memang memiliki memiliki pergerakan yang sangat cepat. Telur sailfish hanya membutuhkan waktu 36 jam untuk menetas! Bukan hanya itu, pertumbuhan bayi-bayi sailfish sangat cepat, yaitu bertambah panjang 6 kaki setiap tahunnya! Sailfish memiliki ekor dan sirip dorsal yang kuat sebagai kemudi saat ikan ini berenang dengan kecepatan tinggi. Sailfish dapat tumbuh hingga panjang 3 meter, dengan berat 200 kg. Ikan bermoncong pedang ini hidup di kedalaman 200 meter di bawah permukaan laut.

Sabtu, 06 Agustus 2011

10 Burung Tercepat Di Dunia

1. Peregrine Falcon, (kecepatan max:390 km/jam) 
Kalau kita membicarakan tentang makhluk tercepat, pasti kita mengaitkannya dengan cheetah. Tapi, sebenarnya makhluk tercepat yang dapat mengalahkan mobil F1 yang berkecepatan 390 km/jam yaitu  peregrine falcon, sejenis alap-alap. Burung ini mampu menukik dengan kecepatan 390 km/jam! Burung pemangsa ini dapat ditemukan di Amerika Utara, yang berhabitat di gurun. Walaupun dapat menukik hingga secepat itu, pada saat memangsa, peregrine falcon hanya menggunakan kecepatan 200-320 km / jam, menjadikannya makhluk tercepat di bumi. Ukuran betina jauh lebih besar, sekitar 30 % daripada jantan. Jantan dapat mencapai panjang 34 cm, dengan bentangan sayap 80 cm, dan berat 440-750 gram. Betina dapat tumbuh hingga panjang 58 cm, dengan bentangan sayap 120 cm, dan berat 910-1500 gram. Spesies ini pertama kali dideskripsikan oleh Marmaduke Tunstall pada tahun 1771 dalam bukunya yang berjudul "Ornithologia Britannica". Studi 'flight physics' secara teori terhadap burung ini, memberi hasil kecepatan maksimum 400 km/jam ketika terbang pada 'ketinggian' rendah dan 625 km/jam (390 mph) ketika terbang pada 'ketinggian' yang tinggi. Secara experimental, rekor yang pernah dicatat oleh burung ini, ketika diteliti oleh Ken Franklin pada tahun 2005, yaitu mencapai 389 km/jam (242 mph).