"Selamat Datang Di Blogku..."

Sabtu, 27 Agustus 2011

4 Fosil Yang Paling Menggemparkan Di Dunia

1. Leptoptilos Robustus, Bangau Putih Raksasa Pemakan Manusia Ditemukan di Pulau Flores
Menurut Zoological Jurnal of The Linnean Society, telah ditemukan fosil bangau putih raksasa ditemukan di Indonenesia, tepatnya di Pulau Flores, kawasan yang sama yang ditemukannya fosil spesies manusia cebol setinggi 90 centimeter, yaitu homo floriensis yang hidup sekitar 17 juta tahun yang lalu. Penelitian mengatakan bahwa penemuan spesies bangau raksasa seberat 16 kg ini ini penting untuk mempelajari evolusi homo floriensis.

Bangau putih raksasa yang dinamai Leptoptilos Robustus tersebut diketahui memiliki tinggi 1,8 meter, dengan berat 16 kg, membuatnya menjadi bangau terbesar dan terberat yang mengalahkan yang sebelumnya, bangau marabou dengan tinggi 1,52 meter dengan berat 9 kg.


Dengan tingginya yang mencapai 2 kali dari tinggi manusia Flores tersebut, diperkirakan bangau itu dapat mengganggu kehidupan homo floriensis.


Hanneke Meijer, seorang paleontogis dari Smithsonian National Museum of Natural History di Washington, menemukan fosil bangau raksasa tersebut dengan seorang arkeolog dari Pusat Penelitian National Center for Archeology di Jakarta, Dr. Rokus Due. Mereka menemukan empat tulang kaki di Gua Liang Bua, Pulau Flores. Tulang-tulang tersebut diyakini merupakan bagian kaki seekor bangau yang hidup antara 20.000 sampai 50.000 tahun yang lalu. "Saya menyadari tulang-tulang bangau raksasa ini pertama kali ada di Jakarta, saat mereka disandingkan dengan tulang-tulang lainnya yang lebih kecil. Menemukan burung besar adalah hal biasa di pulau itu. Tapi saya tidak menyangka menemukan bangau putih raksasa.", kata Dr. Meijer.


Tidak ada tulang sayap yang ditemukan. Para peneliti menyangka bahwa bangau ini jarang atau bahkan tidak pernah terbang. Ukuran dan berat tulang kaki, serta ketebalan dinding tulangnya menunjukan bahwa bangau ini sangat berat sehingga menghabiskan semua waktunya berada di daratan.
2. Lyuba, Fosil Bangkai Bayi Mammoth Ditemukan Dalam Keadaan Utuh di Siberia
Pada tahun 1977, telah ditemukan fosil bangkai bayi mammoth yang nyaris utuh di bawah lapisan es dekat Kutub Utara masih menyisakan tanda tanya besar. Analisis terakhir yang dilakukan adalah menemukan residu susu dan feses di dalam ususnya.

Baik susu maupun feses, kemungkinan berasal dari induk bayi mammoth yang dinamai Lyuba oleh para ilmuwan tersebut. Kemungkinan, feses diberikan induknya agar bayi mammoth memperoleh bakteri baik yang berguna dalam sistem pencernaannya. Kebiasaan ini sangat umum dilakukan oleh hewan pemakan tumbuhan saat ini.


Selain susu dan feses, para ilmuwan yang menelitinya juga memastikan bahwa tumpukan lemak yang tebal ditemukan di belakang leher Lyuba. Pada hewan mamalia tertentu, punuk yang berlemak bermanfaat menghasilkan panans tubuh yang dibutuhkan selama beberapa bulan sejak kehamilan.


Daniel Fisher, salah satu ilmuwan dari Universitas Michigan yang menelitinya, mengatakan "Residu susu yang ditemukan pada analisis terakhir, ditambah punuk yang berlemak di belakang lehernya, mengindikasikan bahwa bayi mammoth ini sehat dan mendapatkan asupan makanan yang cukup", ujarnya.


Menurutnya, Lyuba merupakan fosil pertama yang mati dalam kondisi yang utuh dan sehat. Sebelumnya, para ilmuwan menumukan sejumlah fosil mammoth, tetapi tidak lengkap atau diperkirakan mati karena kelaparan.


Penemuan tersebut akan membantu para ilmuwan untuk mempelajarinya lebih lanjut makanan dan perilaku mammoth. Analisis tambahan terhadap gigi dan bagian tubuh lainnya juga akan mengungkapkan penyebab punahnya mammoth sekitar 10.000 tahun yang lalu.


Diperkirakan, Lyuba mati sekitar 40.000 tahun yang lalu karena terperosok sumur di dekat sungai.
3. Naga, Fosil Naga Asli Ditemukan di China
Naga merupakan makhluk atau hewan yang sering muncul pada mitologi-mitologi Cina. Tetapi, seiring dengan perkembangan zaman, kisah naga sudah menjadi menyebar dan berkembang dalam berbagai versi. Bentuk naga juga bermacam-macam. Tetapi, apakah anda sudah tahu, telah ditemukan fosil naga asli. Benarkah ini fosil naga? 
Fosil yang diduga sebagai fosil naga tersebut, ditemukan oleh seorang arkeolog setempat. Fosil yang dinamakan sebagai "China Dragon Fossils" atau "Fosil Naga Cina" ini, saat ini telah dipamerkan di Xinwei Ancient Life Fossils Museum di Anshun, Guizhou. Ketika fosil tersebut ditemukan, arkeolog tersebut mengatakan bahwa mereka menemukan fosil dengan sepasang tanduk di atas kepalanya dan bentuknya sama dengan naga modern saat ini. 

 Fosil naga tersebut ditemukan di daerah Guanling County, Anshun City, pada tahun 1996 lalu, dan telah disimpan dan dipamerkan di Xinwei Ancient Life Fossils Museum dalam kondisi baik. Panjang keseluruhan fosil ini 7,6 meter, dengan kepala yang panjangnya 76 cm dengan bentuk seperti segitiga, dan lehernya 54 cm. Panjang tubuhnya 2, 7 meter dengan lebar 68 cm. Sedangkan, ekornya memiliki panjang 3,7 meter. 

Fosil ini diprediksi berusia sekitar 200 juta tahun, dan hidup pada pertengahan periode Jurassik sekitar 200 juta tahun yang lalu. Arkeolog yang menemukan fosil tersebut mengatakan bahwa fosil ini kemungkinan adalah hewan amfibi yang hidup di laut, dan kadang-kadang naik ke daratan. Tetapi, tidak seperti kebanyakan amfibi, fosil yang diduga naga ini bertelur di daratan.

Ini adalah pertama kalinya Cina menemukan fosil naga dengan sepasang tanduk di atas kepanya. Discovery Channel menyediakan beberapa bukti bahwa naga mungkin memiliki sepasang tanduk di kepalanya.
Seniman asal Cina, Gary Chang, memberikan bukti bahwa naga memang benar-benar ada. Saat ditemukan, fosil naga ini sangat rinci dan terawetkan dengan sangat baik, sehingga sebagian dari kita tidak menganggapnya terlalu kepurbalakalaan. Tetapi, Gary Chang mengatakan bahwa setelah ia meneliti fosil ini ia mengatakan bahwa fosil ini bukan hasil dari cetakan gips melainkan asli. 

Tetapi, percaya atau tidak, mungkin naga memang benar-benar ada dan telah punah jutaan tahun yang lalu.
4. Asilisaurus Kongwe, Fosil Makhluk Mirip Dinosaurus
Baru-baru ini, ditemukan fosil makhluk dengan tubuh menyerupai atau mirip dengan dinosaurus, yang hidup 10 juta tahun sebelum dinosaurus hidup. Hewan herbivora tersebut dinamakan Asilisaurus, atau nama lengkapnya Asilisaurus Kongwe.

Para ilmuwan yang mempelajari fosil Asilisaurus mengatakan usia fosil ini yang diketahui menunjukkan bahwa kemungkinan dinosaurus sudah ada di bumi pada masa yang lebih awal daripada yang diketahui sekarang.

Mereka menjelaskan temuan tersebut di Jurnal Nature. Studi tersebut ditemukan oleh Dr Sterling Nesbitt dari University of Texas yang berada di Kota Austin, Amerika Serikat.

Dr Sterling mengatakan, "Bukti baru ini memberikan hasil, kemungkinan bahwa dinosaurus merupakan salah satu dari beberapa kelompok hewan yang diverifikasi pada periode Triassik, termasuk Sillesaurus, dan yang lainnya".

Dr Randall Irmis dari Museum Sejarah Alam Utah yang juga terlibat dalam studi tersebut, mengatakan bahwa Asilisaurus merupakan Sillesaurus, keluarga dekat dinosaurus.

"Sillesaurus adalah dinosaurus layaknya monyet dan manusia, semacam kerabatnya. Karena makhluk hidup memiliki satu pohon keluarga, maka cabang yang lainnya harus ada dalam waktu yang sama, jadi hasil penemuan tersebut merupakan jenis dinosaurus lainnya yang belum ditemukan," ujar Irmis.

Selain itu, Irmis juga mengatakan bahwa makhluk tersebut tidak seperti apa yang diharapkan oleh peneliti dalam kerabat dinosaurus pertama yang seharusnya terlihat.

"Makhluk kecil yang sangat aneh", ujar Irmis. "Kami selalu berpikir bahwa keluarga dinosaurus tersebut kecil, bipedal (hewan yang berjalan dengan dua kaki), dan karnivora. Mereka berjalan dengan dua kaki (Quadrupedal), dan memiliki gigi seperti hewan herbivora.

Dr Paul Barnett, seorang paleontogist dari Museum Sejarah Alam London mengatakan bahwa temuan tersebut menyediakan pada para ilmuwan informasi yang penting tentang dinosaurus berevolusi.

"Makhluk tersebut memiliki beberapa kemiripan dengan dinosaurus," ujar Barnett.

"Mereka menunjukkan antara mata rantai dari reptilia primitif dengan dinosaurus".

Catatan fosil mengatakan bahwa makhluk tersebut punah setelah 45 juta tahun, tetapi dinosaurus lebih sukses bertahan selama 165 juta tahun.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar