"Selamat Datang Di Blogku..."

Rabu, 24 Agustus 2011

11 Ikan Purba Yang Belum Punah

1. Coelacanth
Ikan yang termasuk dalam kelas Sarcopterygii ini sudah hidup di bumi sejak Era Devonian, sekitar 380 juta tahun yang lalu, sebelum dinosaurus menguasai bumi. Selain itu, sejak Era Devonian sampai sekarang, ikan yang termasuk dalam ordo Choelacanthiformes ini tidak pernah berevolusi. Seharusnya ikan yang merupakan ikan berahang purba tertua yang masih hidup sampai sekarang ini punah pada zaman Cretaceous, tepatnya sekitar 65 juta tahun yang lalu, bersama dengan dinosaurus.

 Akan tetapi, seekor spesimen Coelacanth yang sebelumnya digambarkan sebagai bentuk peralihan yang telah punah 65 juta tahun yang lalu tertangkap hidup-hidup pada tanggal 22 Desember 1938 di Perairan Chalumna di Afrika bagian Selatan. Spesimen tersebut menggegerkan semua ilmuwan di seluruh dunia. Dan sejak spesimen Coelacanth ditemukan di Perairan Chalumna di Afrika Selatan, ikan tersebut banyak beredar di foto-foto. Kemudian, di tahun 1998, 60 tahun setelah spesimen pertama tertangkap, spesimen kedua tertangkap di Indonesia, tepatnya di Manado, Sulawesi Utara secara tidak sengaja. Sebenarnya, keberadaan ikan tersebut di Sulawesi Utara sudah dianggap biasa oleh masyarakat sekitar, dan belum diketahui oleh dunia ilmu pengetahuan. Spesimen tersebut kemudian diawetkan di sebuah alat pembeku yang disebut "cold storage" untuk agar dijaga keawetannya. Pada bulan Mei 2007, seekor spesimen Coelacanth tertangkap kembali ditempat yang sama dengan spesimen kedua Coelacanth secara tidak disengaja oleh dua nelayan yang bernama Yustinus Lahama dan Delfie. Coelacanth yang ditangkap oleh dua nelayan asal Manado ini panjang 131 cm dengan berat 51 kg. Di Bunaken, pernah ditemukan seekor Coelacanth yang berenang dengan bebasnya. Dalam tahun-tahun berikutnya, setelah spesimen Coelacanth pertama, kedua, dan  ditemukan, kurang lebih 200 ekor Coelacanth ditemukan di berbagai tempat di seluruh dunia. Berdasarkan semua fosil Coelacanth yang ditemukan, Coelacanth terdiri dari kurang lebih 120 spesies. 

Ikan yang maksimum dapat tumbuh hingga panjang 2 meter ini hidup di kedalaman 150-200 meter di bawah permukaan laut dengan suhu 12-18 derajat celcius di dekat batuan-batuan goa lava. Ikan yang berkerabat dekat dengan lungfish atau ikan paru-paru ini memiliki bentuk ekor seperti kipas, mata yang cukup besar, dan sisik yang tidak merata. Coelacanth adalah ikan predator yang memangsa ikan yang lebih kecil, kadang-kadang ia juga memangsa hiu kecil. Telur Coelacanth menetas di dalam rahimnya, kemudian anaknya akan keluar.
2. Polypterus senegalus
Ikan juga bisa disebut ikan plasma ini tergolong dalam familia Polypteridae atau juga bisa disebut Bichir, yang artinya "Ikan yang memiliki sirip yang banyak". Selain plasma, di beberapa negara, ikan ini salah diartikan sebagai belut, sehingga disebut sebagai "belut dinosaurus", karena ikan yang tergolong dalam genus Polypterus ini menyerupai belut dan sudah hidup pada masa dinosaurus hidup. Polypterus Senegalus sebenarnya bukan jenis belut. Ikan primitif ini juga sering disebut "snake like fish", atau "ikan seperti ular". Polypterus Senegalus sudah hidup pada periode Jurassik, sehingga ia juga disebut "jurassic fish", atau "ikan jurassik".

Polypterus Senegalus berasal dari Afrika Barat dan merupakan ikan predator. Ikan purba yang juga dimanfaatkan sebagai ikan hias ini selain bernapas menggunakan insang, Polypterus Senegalus juga mempunyai kemampuan untuk mengambil udara dengan menggunakan alat yang termodifikasi seperti paru-paru. Selain itu, Polypterus Senegalus juga mampu untuk keluar dari air dan merayap di atas tanah dengan menggunakan sirip dadanya yang kuat, tetapi ia harus menjaga tubuhnya agar tetap basah, jika tidak ia akan mati. Panjang rata-rata ikan ini dapat mencapai 30 cm.
3. Alligator Gar
Ikan yang memiliki nama latin Atractosteus spatula ini adalah ikan yang sangat primitif. Seperti namanya, "Alligator Gar" atau "Gator Gar" memiliki tampang wajah seperti buaya, dengan moncong yang panjang, pipih, sempit, dan dipenuhi oleh gigi-gigi yang tajam. Ikan yang tergolong dalam familia Lepisosteidae ini mempunyai punggung berwarna cokelat keemasan dengan corak bintik berwarna hitam, sedangkan bagian bawah berwarna putih. Alligator Gar merupakan ikan air tawar terbesar yang pernah ditemukan di Amerika Utara, dengan panjang mencapai 2,4-3 meter (8 kaki-10 kaki) dan berat minimal 91 kg (200 lb). Alligator terbesar yang pernah tertangkap sepanjang 2,57 meter (8,5 kaki) dengan berat 148 kg (327 lb) yang ditangkap oleh Kenny Williams dari Missisipi pada tanggal 14 Februari 2011 lalu. Ikan yang ditangkap oleh Williams diperkirakan berusia sekitar 50-70 tahun. Saat ini, rekor terbesar yang pernah tercatat untuk Alligator Gar terbesar mencapai berat 127 kg (279 lb), sedangkan yang paling besar ditangkap oleh Bowfishing dengan berat lebih dari 300 kg! Sama seperti Polypterus Senegalus, Alligator Gar dikenal memiliki kemampuan bisa bertahan di luar air jauh lebih lama dari Polypterus Senegalus, yaitu 2 jam! Ia bisa bertahan selama 2 jam di darat karena ia memiliki sisik yang sangat tebal.

Alligator Gar dapat ditemukan di Sungai Missisipi dan Gulf Coast, negara bagian Amerika Serikat dan Meksiko Selatan. Habitat mereka biasanya dapat ditemui di rawa-rawa, sungai, dan air payau.
4. Sawfish
Lebih dikenal dengan nama Hiu Gergaji, Sawfish sebenarnya adalah keluarga pari yang dapat tumbuh hingga panjang 7 meter atau 23 kaki. Sawfish tergolong dalam familia Pristidae, yang diambil dari bahasa Yunani yang artinya "Gergaji" atau "Melihat". Seperti namanya, Sawfish memiliki moncong yang panjang dan menyerupai gergaji, tidak seperti ikan pari kebanyakan, tetapi memiliki tubuh yang ramping seperti pari kebanyakan. Karena tubuhnya yang ramping, sawfish dapat berenang dengan kemampuan di atas rata-rata. Sawfish terbesar adalah Sawfish Selatan, tercatat mempunyai berat 2455 ton! Di alam liar, sawfish bisa hidup selama 25 hingga 30 tahun. Mereka akan kawin jika sudah menginjak umur 10 hingga 12 tahun.

Sawfish hidup pada kedalaman 1000 meter di bawah permukaan laut, dan memilih untuk diam daripada berenang. Sawfish menyamar diantara pasir dan jika mangsanya lewat, ia akan langsung menerkamnya. Padahal, menurut beberapa ahli penglihatan Sawfish tidak terlalu baik, dan cenderung buram. Mereka hanya mengandalkan penciumannya yang cukup tajam. Sawfish hidup di daerah tropis dan sub-tropis di kawasan Atlantik dan Indo-Pasifik, juga beberapa perairan di Estuarina.
5. Piraruccu, Arapaima gigas
Lebih dikenal dengan nama Piraruccu atau Paiche, sesuai namanya, Arapaima gigas adalah ikan air tawar terbesar di dunia, dengan panjang lebih dari 3 meter dan berat mencapai 200 kg. Arapaima terbesar yang pernah ditemukan panjangnya 4,5 meter, tetapi sekarang sangat jarang ditemukan arapaima yang panjangnya lebih dari 2 meter, karena banyaknya pemburuan arapaima untuk dijual sebagai makanan dan diekspor ke luar negeri oleh penduduk Amerika Selatan. Hingga akhirnya, pemerintah dunia menetapkan untuk tidak memburu arapaima.

Arapaima memiliki sisik yang tebal dan kasar, sehingga sisiknya sering dimanfaatkan sebagai amplas untuk menghaluskan kayu. Jika air di lingkungannya menyusut dan kadar oksigen berkurang, arapaima mampu mengambil oksigen dari udara. Dan apabila air di lingkungannya mulai mengering, arapaima akan menggulung seperti bola kemudian membenamkan diri ke dalam lumpur sampai air kembali.
6. Sturgeon
Ikan umum yang terdiri dari 26 spesies ini sudah ada sejak zaman Jurassik. Ikan yang tergolong dalam familia Acipenseridae ini menarik para peneleti untuk meneliti ikan purba ini lebih lanjut, sebab karena ikan ini menghasilkan telur yang disebut Caviar yang di pasaran harganya sangat mahal, yaitu sekitar US$ 5000 atau Rp50 juta / kg-nya. Sturgeon hidup di air asin, tetapi ketika tiba masanya untuk bertelur, mereka pindah ke hulu sungai. Tetapi, kebanyakan Sturgeon bertelur di sekitar delta sungai. Sturgeon dapat tumbuh hingga panjang 2-3,5 meter, dan beberapa spesies dapat mencapai 5,5 meter, dengan berat mencapai 800 kg. Spesies Sturgeon terbesar yang pernah ditemukan panjangnya mencapai 6 meter. Ia mampu menghasilkan 60-80 kg telur sekali ia bertelur. Ikan yang merupakan famili ikan bertulang tertua ini hidup di daerah beriklim sedang di Eurasia dan Amerika Utara.


Sturgeon mampu hidup selama 20 tahun. Karena perkembangbiakkan ikan yang tergolong dalam anggota Chondrostei ini sangat lambat, ini menguntungkan Sturgeon karena ikan ini sangat rentan terhadap pemancingan yang berlebihan atau juga disebut "overfishing".
7. Goblin Shark
Goblin Shark pertama kali ditemukan oleh seorang nelayan Jepang di Kuroshio Current lepas pantai Yokohama, Jepang, pada tahun 1897. Spesimen ini diindentifikasi sebagai hiu jantan yang panjang 3,5 meter. Spesimen lainnya yang ditemukan yaitu Scapanorhynchus jordoni oleh Louis Hussakof. Fosil Goblin Shark yang ditemukan adalah genus Scapanorhyncus dan Anomotodon.


Ikan yang bernama latin Mitsukurina Owstoni ini mendapatkan nama latinnya dari nama ahli zoologi Jepang, Kakichi Mitsukuri dari Universitas Tokyo yang bertanggung jawab untuk membawa spesimen yang awalnya tak dikenal ini kepada Davil Yordania untuk diidentifikasi taksonominya, yang diambil dari nama belakangnya, "Mitsukuri" menjadi "Mitsukurina". Nama "Owstoni" dari seorang kolektor hewan dari seorang nelayan yang pertama kali mendapatkan ikan purba tersebut yang bernama Alan Owston. Nama belakangnya, "Owston" dirubah menjadi "Owstoni"


Sesuai namanya, ikan yang panjangnya dapat mencapai 3,5 meter ini memiliki bentuk yang tidak biasa dan wajah yang menyeramkan. Ciri-ciri yang mencolok adri Goblin Shark yaitu ia memiliki dahi yang memanjang sehingga membentuk tanduk.  Membuat ikan ini tampak begitu primitif, juga menyeramkan. Diperkirakan, ikan ini hidup sejak pertengahan zaman Eosen. Goblin Shark hidup di kedalaman 150 hingga 200 meter di atas permukaan laut di Australia, Lautan Pasifik, Samudera Atlantik, Sungai Gul Coast Meksiko, juga Jepang.


Walaupun IUCN tidak menetapkan bahwa Goblin Shark adalah hewan yang terancam punah karena tidak ada ancaman yang nyata, banyak kolektor hewan yang menginginkan kerangka rahang Goblin Shark. Harganya cukup mahal, yaitu sekitar US$4000-US$5000.
8. Frilled Shark
Sekalipun disebut hiu, ikan yang bernama latin Chlamydoselachus Anguineus ini lebih mirip seperti belut moray. Ikan yang tergolong dalam familia Chalmydocelachidae ini hidup di Samudera Pasifik dan Atlantik pada kedalaman 50-200 meter (160-660 kaki), walaupun pernah ditemukan seekor Frilled Shark yang hidup pada kedalaman 1570 meter (5150 kaki). Mereka dapat tumbuh hingga panjang 2 meter (6,6 kaki). Saat pertama kali ditemukan secara tidak sengaja terekam, Frilled Shark tersebut panjang 1,6 meter. Frilled Shark pertama kali ditemukan pada tahun 1879 dan 1889 di Perairan Jepang pada tanggal 21 Januari, tepatnya di dekat Awashima Marine Park. Hiu yang juga disebut dengan nama Hiu Berjumbai ini memiliki bentuk yang primitif, dengan rahang yang fleksibel yang memungkinkannya menelan mangsanya secara keseluruhan.
Di atas ini adalah video saat pertama kali Frilled Shark ditemukan.
9. Arwana
Arwana atau Arowana adalah salah satu spesies ikan air tawar yang umumnya berasal dari Asia Tenggara, tetapi masih dapat ditemukan di Amerika Selatan dan beberapa wilayah di Afrika. Di beberapa daerah di Asia Tenggara dan Cina, ikan yang sudah hidup pada zaman Jurassik ini disebut ikan naga, karena ikan yang merupakan kelompok Osteoglossids ini sering dihubungkan dengan legenda-legenda naga dalam mitos Tionghoa dan juga penampilan sisiknya yang seperti naga. Di Cina, ikan arwana dianggap menjadi pertanda nasib baik. Arwana dapat meloncat dari dalam air ke udara untuk menangkap mangsanya, yaitu serangga yang ada di tangkai pohon atau burung yang sedang terbang. Arwana dapat meloncat setinggi 2 meter. 10. Lancetfish
Ikan yang memiliki nama latin Alepisaurus brevrostris dan Alepisaurus ferox ini merupakan ikan pemburu yang memiliki penampilan yang sangat primitif, dengan rahang yang berukuran sempit yang berisi gigi yang tajam dan mata yang besar. Ia memiliki sirip dorsal atau sirip punggung yang menyerupai layar yang berujung tajam. Tubuh lancetfish yang berwarna keperakan. Lancetfish dapat tumbuh hingga mencapai panjang 2 meter (6,6 kaki). Spesimen ini ditemukan di daerah sebelah Utara Greenland. 11. Hagfish
Ikan yang telah ada lebih dari 300 juta tahun yang lalu ini adalah ikan yang hidup di perairan yang relatif cukup dalam. Beberapa orang sering menyamakan Hagfish dengan belut, sehingga ia disebut belut lendir. Tetapi mereka sama sekali bukan belut dan sama sekali tidak mirip dengan ikan. Menurut beberapa ilmuwan, mereka adalah hewan yang sangat aneh dalam semua hal, karena mereka memiliki tulang tengkorak, tapi tidak memiliki tulang belakang, dan bahkan mereka memiliki dua otak. Penglihatan hagfish sangat buruk, sehingga menyebabkan mereka hampir buta. Mereka memiliki gigi yang terbuat dari keratin. Hagfish terbesar dapat tumbuh hingga panjangnya mencapai 127 cm.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar