"Selamat Datang Di Blogku..."

Sabtu, 19 Januari 2013

Inilah Yang Terjadi Jika Nyamuk Musnah Dari Muka Bumi

Siapa yang tidak mengenal Nyamuk? Ya, setiap orang pasti mengenal hewan yang berbahaya dan hewan yang paling dibenci oleh manusia ini. Disebut sebagai hewan yang menganggu dan pembawa bibit penyakit. Tetapi, ternyata dampak besar akan terjadi jika Nyamuk musnah dari muka bumi ini.


Dari lebih dari 3.500 spesies Nyamuk di muka bumi ini, sebenarnya tidak semuanya menularkan bibit penyakit, jumlahnya tidak sampai 50% dari 3.500 spesies nyamuk di seluruh dunia. Namun, tak dapat dipungkiri, Nyamuk menjadi salah satu musuh utama bagi manusia, karena menularkan berbagai penyakit mematikan.

Berbagai upaya pernah dilakukan oleh manusia untuk melenyapkan Nyamuk, terutama spesies-spesies tertentu yang menularkan penyakit. Sebagian besar memang masih sebatas riset di laboratorium, namun prospeknya cukup menjanjikan.

Salah satunya pernah dilakukan oleh tim dari University of Oxford. Rekayasa genetika yang dilakukan tim tersebut berhasil menciptakan Nyamuk jantan yang jika mengawini atau dikawinkan dengan Nyamuk betina, maka akan menghasilkan nyamuk tak bersayap.

Meski bisa menggigit, Nyamuk mutan tersebut tidak bisa terbang, karena tidak memiliki sayap. Karena nyamuk betina harus terbang untuk bisa minum darah, lama-kelamaan nyamuk tidak bisa berkembang biak, lalu punah.

Dengan teknologi yang sama, tim dari University of Arizona juga pernah menghasilkan Nyamuk Anophales yang kebal terhadap virus malaria. Meski tidak bertujuan untuk memusnahkan nyamuk, cara ini juga bertujuan untuk melenyapkan penyakit malaria.

Seandainya nyamuk-nyamuk mutan itu bisa diproduksi secara masal lalu dilepas ke alam dan menyebabkan kepunahan, dampak seperti apakah yang akan terjadi?

Dikutip dari Nature ,dampak paling besar dari punahnya Nyamuk dari muka bumi akan banyak berpengaruh di habitat tundra (padang es) di Kutub Utara. Di tempat yang merupakan sarang terbesar bagi spesies Nyamuk Aedes impiger dan Aedes nigripes, migrasi burung akan berkurang hingga 50%, karena berkurangnya salah satu makanan kesukaan para burung.

Migrasi hewan yang lain juga akan terpengaruh, antara lain seperti karibou. Ribuan karibou yang sebelumnya menghindari gigitan nyamuk akan menyerbu wilayah tundra, lalu diikuti para serigala yang merupakan predator utama para karibou.

Selain itu, salah satu spesies ikan pemakan nyamuk, Gambusia affinis, juga akan terancam punah, jika nyamuk sudah tidak ada. Punahnya ikan ini sedikit banyak tentunya juga akan berdampak pada rantai makanan yang terjadi di perairan air tawar.

Terlebih lagi, larva atau jentik nyamuk turut memegang peran dalam penguraian sampah organik. Saat berada di genangan air, jentik-jentik nyamuk tersebut mendapatkan nutrisi untuk tumbuh dari sisa-sisa tanaman yang membusuk.

Namun, banyak kalangan menilai, dampak yang terjadi di ekosistem tersebut, sebanding dengan tingkat kematian pada manusia akibat gigitan nyamuk. Malaria misalnya, tercatat menelan 247 juta korban jiwa di seluruh dunia setiap tahunnya.

Apalagi para pakar meyakini, berbagai jenis insektivora tidak akan terlalu kesulitan beradaptasi untuk beralih memangsa serangga lain jika sudah tidak ada nyamuk. Sedangkan untuk penguraian sampah organik, peran jentik nyamuk bukan tak tergantikan karena masih banyak jenis pengurai yang lain.

Tetapi, walaupun  demikian, peran Nyamuk juga sangat penting bagi kelangsungan setiap makhluk hidup di muka bumi ini.



Sumber :http://pulsk.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar