"Selamat Datang Di Blogku..."

Sabtu, 19 Januari 2013

Benarkah Kucing Memiliki Sembilan Nyawa?

Mungkin anda pasti pernah mendengar mitos bahwa kucing memiliki sembilan nyawa? Entah bagaimana sejarahnya disebut demikian, sejak dulu memang kucing terkenal dengan mitos hewan yang memiliki sembilan nyawa. Tetapi, apakah benar kucing memang memiliki sembilan nyawa?
Ternyata Kucing tidak benar-benar memiliki sembilan nyawa. Kucing mendapatkan julukan seperti itu dikarenakan kemampuan kucing untuk mendarat dari tempat yang tinggi tanpa terluka sedikit pun.

Mengapa kucing bisa mendarat dari tempat yang tinggi tanpa terluka sedikit pun? Ini dikarenakan karena kucing memiliki sistem keseimbangan dan koordinasi yang luar biasa dibandingkan dengan hewan manapun. 

Ketika jatuh, kucing akan menyadari posisinya terjatuh atau tidak. Ketika kucing terjatuh dalam posisi terbalik, dia akan segera memutar posisi tubuhnya, sehingga kakinya berada di bawah tubuhnya, dan bersiap untuk mendarat. Selain itu, kucing tidak asal dalam mendarat. Jika manusia dalam posisi kakinya yang di bawah, maka kakinya akan tetap patah. Tetapi, berbeda dengan kucing. Kucing akan langsung seketika merenggangkan kakinya, sehingga udara atau angin akan menahan posisi tubuhnya. Dan saat akan bersentuhan dengan  tanah, kucing akan segera menekuk kakinya, supaya mengecilkan efek jatuh.

Rekor tertinggi pernah tercatat bahwa kucing pernah jatuh dari gedung 46 tingkat. Walaupun dibantu dengan kanopi, kucing tersebut masih bisa berjalan maupun kakinya agak pincang. 

Tetapi penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi kucing jatuh, makin banyak tulangnya yang patah. Tetapi, efek itu hanya sampai 5 tingkat saja. Lebih dari itu, jumlah tulang kucing yang patah menurun drastis, apalagi kalo tambah tinggi.

Dibalik itu, kucing juga memiliki rahasia. Nah, rahasia kucing memiliki apa yang disebut terminal velocity, yaitu kecepatan jatuh maksimum yaitu 60 mil/jam. Saat kucing terjatuh, kecepatan jatuhnya akan semakin bertambah, seperti halnya yang dikatakan hukum fisika. Tetapi kecepatan jatuh kucing hanya mencapai batas terminal velocity, yaitu 60 mil/jam. Pada kecepatan itulah kucing akan merasakan posisi paling nyaman dan rileks saat terjatuh. Juga pada saat rileks itulah kucing memulai merenggangkan kakinya untuk mengurangi efek jatuhnya. Jadi, kesimpulannya adalah semakin tinggi kucing jatuh , maka kucing akan merasa rileks dan memiliki banyak kesempatan untuk mengurangi efek jatuhnya, begitu pun sebaliknya. Ketika kucing terjatuh pada tempat yang rendah, kucing tidak memiliki kesempatan untuk mengurangi efek jatuhnya, sehingga jatuhnya lebih berasa.



Sumber :http://pulsk.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar