"Selamat Datang Di Blogku..."

Minggu, 13 November 2011

Ternyata Albert Einstein Adalah Seorang Muslim

Siapa yang tidak mengenal Albert Einstein? Ya, semua orang pasti mengenal seorang ilmuwan terbesar pada abad ke-20 ini. Tetapi, apakah anda tahu, agama apa yang dianut oleh Albert Einstein? Selama ini, banyak orang yang belum tahu agama apa yang dianut oleh Albert Einstein. Jadi, jangan heran kalau kebanyakan orang mengatakan bahwa Albert Einstein adalah penganut artheis. Namun, kini semuanya telah terkuak. Albert Eistein ternyata adalah seorang Islam, atau lebih dikenal Muslim. Kantor Berita Iran, IRIB (24/9) baru-baru ini melansirkan sebuah berita bahwa Albert Einstein adalah penganut Syiah. IRIB mengutip sebuah surat rahasia ilmuwan Jerman penemu teori relatifitas tersebut, yang menunjukkan bahwa dirinya adalah penganut madzhab Islam tersebut.

Berdasarkan laporan situs Mouood.org, pada tahun 1954, dalam suratnya kepada marji besar Syiah kala itu, Ayatolah Al-Udzma Sayid Hossein Boroujerdi, Einstein menyatakan, "Setelah 40 kali menjalin kontak surat-menyurat dengan anda, (Ayatollah Boroujerdi), kini saya menerima agama islam dan madzhab Syiah 12 Imam".

Einstein, dalam suratnya tersebut menjelaskan bahwa Islam lebih utama ketimbang agama-agama yang lainnya & juga menyebutkannya sebagai agama yang paling sempurna, juga rasional. Ditegaskan oleh Einstein, "Jika seluruh dunia berusaha membuat saya kecewa terhadap keyakinan suci ini, niscaya mereka tidak akan mampu melakukannya walau hanya dengan membersihkan setitik keraguan kepada saya".


Einstein, dalam makalahnya terakhirnya yang bertajuk "Die Eklarung" atau "Deklarasi", yang ditulisnya pada tahun 1954 di Amerika Serikat dalam bahasa Jerman, menelaah teori realifitas lewat ayat-ayat Al-Qur'an & ucapan Imam Ali bin Abi Thalib dalam kitab Nahjul Balaghah. Dalam makalahnya tersebut, Einstein menyebutkan penjelasan Imam Ali tentang perjalanan mi'raj jasmani Rasulullah saw. ke langit dan alam malakut yang hanya dilakukan dalam beberapa detik sebagai penjelasan Imam Ali yang paling bernilai.

Salah satu hadist yang menjadi sandarannya, adalah hadist yang diriwayatkan oleh Allamat Majlisi tentang mi'raj jasmani Rasulullah saw. Disebutkan bahwa, "Ketika terangkat dari tanah, pakaian atau kaki Nabi menyentuh bejana berisi air yang menyebabkan air tumpah. Setelah Nabi kembali dari Mi'raj jasmani, setelah melalui berbagai zaman, beliau melihat air masih dalam keadaan tumpah di tanah". Einstein, melihat hadist ini sebagai khazanah keilmuwan yang mahal harganya, karena menjelaskan kemampuan keilmuwan Imam Syiah dalam relativitas waktu. Menurut Einstein, formula matematika kebangkitan jasmani berbanding terbalik dengan formula terkenal, "relativitas materi & energi".

"E=M.C2 >> M = E : C2"

Artinya, sekalipun tubuh kita berubah menjadi energi, maka ia dapat berubah kembali ke wujud semula, atau hidup kembali.

Einstein, dalam suratnya kepada Ayatullah al-Uzma Boroujerdi, sebagai penghormatan ia selalu menggunakan kata panggilan, "Boroujerdi Senior", dan untuk menggembirakan ruh Prof. Hesabi, seorang fisikawan dan murid satu-satunya Eisntein yang berasal dari Iran, ia mengguanakan kata "Hesabi yang mulia". Naskah asli risalah ini masih tersimpan dalam safety box rahasia di London, di bagian tempat penyimpanan Prof. Ibrahim Mahdavi, dengan alasan keamanan.

Risalah ini dibeli oleh Prof. Ibrahim Mahdavi yang tinggal di London dengan bantuan salah satu anggota perusahaan pembuat mobil Benz seharga tiga juta dollar dari seorang barang antik Yahudi. Tulisan tangan Einstein di semua halaman buku kecil itu telah dicek lewat komputer dan dibuktikan oleh para pakar manuskrip.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar