"Selamat Datang Di Blogku..."

Rabu, 28 Desember 2011

5 Hewan Dengan Kemampuan Khusus

1. Hammerhead Shark, Dapat Mendeteksi Medan Listrik
Ikan hiu yang berasal dari Genus Sphyma ini, adalah anggota dari familia Sphyrnidae. Ikan hiu yang terdiri dari sembilan spesies yang sudah diketahui ini memiliki panjang berkisar antara 2-6 meter atau 6,5-20 kaki panjangnya, dan semua spesiesnya memiliki proyeksi kepala yang seperti palu atau martil yang gepeng jika dilihat dari satu sisi. Lubang hidung hammerhead shark berada di ujung kepalanya, sedangkan kedua mata hammerhead shark berada pada kedua sisi kepala 'palu'-nya.


Hammerhead Shark adalah predator yang angresif, yang memakan ikan yang lebih kecil, cumi-cumi, ikan pari, dan udang-udangan. Hammerhead shark dapat ditemukan di habitat perairan hangat, sepanjang garis pantai, dan paparan benua.


Bentuk kepala martil pada hammerhead shark adalah ciri khas dan karateristik tersendiri. Kepalanya yang berbentuk martil berguna agar hammerhead shark mampu berbelok dengan benar ketika ia berenang. Seperti semua jenis hiu, hammerhead shark juga memiliki pori sensor electrolocation yang disebut dengan ampullae of Lorenzini. Dengan menyebarkan reseptor di berbagai area, hammerhead shark dapat mencari mangsanya dengan mudah dan lebih efektif. Hammerhead shark memiliki kemampuan untuk mendeteksi sinyal listrik sebesar lebih dari miliar volt. Selain itu, kepala hammerhead shark yang berbentuk martil menguntungkan hammerhead shark, berupa area yang dapat diciumnya dapat lebih luas, meningkatkan potesi menemukan partikel di air sedikitnya sepuluh kali lebih banyak dibandingkan dengan hiu lainnya.

Bentuk kepalanya yang aneh dan tidak biasa memiliki fungsi yang hampir mirip dengan antena serangga dan misai pada catfish.

Hammerhead head adalah hewan sosial yang berenang bersama kelompoknya yang terdiri kurang lebih 100 ekor hammerhead shark.
2. Archerfish, Mampu Menyemprotkan Air Dari Mulutnya
Ikan yang biasa dipanggil ikan penyumpit ini memiliki kemampuan yang tidak semua makhluk bisa melakukannya. Yaitu menyemprotkan air dari mulutnya dengan jarak sedikitnya 2 meter, dan maksimalnya 3 meter dari jarak target. Kemampuannya ini digunakan oleh archerfish untuk menjatuhkan mangsanya yang berupa serangga. Jika ada serangga yang terdiam di sebuah daun, archerfish akan langsung membidiknya menggunakan air dari sungai, tempat ia berenang, kemudian serangga tersebut akan jatuh. Kemudian, ikan yang berasal dari Afrika ini akan langsung memakannya.
3. Kelelawar, Memantulkan Gelombang Ultrasonik untuk Mendeteksi Keberadaan Suatu Benda
Kelelawar adalah hewan yang tidak dapat melihat atau biasa disebut dengan buta, mungkin bukan merupakan hal yang asing bagi telinga kita. Kelewar memang memiliki indera penciuman, pendengaran, dan penglihatan yang buruk, khususnya penglihatannya. Tetapi, bagaimana cara mereka untuk melihat saat mereka keluar pada saat gelap tiba?

Untuk mendeteksi dan merasakan benda-benda di sekitarnya, kelelawar memanfaatkan gelombang ultrasonik. Pertama-tama, mereka memantulkan gelombang ultrasonik. Gelombang ultrasonik tersebut akan memantul jika mengenai benda, kemudian pantulan tersebut akan diterima kembali oleh kelelawar. Kemampuan seperti ini juga dimiliki oleh lumba-lumba. Kemampuan yang dimiliki oleh kelelawar dan lumba-lumba disebut dengan ekolokasi, dan diterapkan oleh sistem sonar untuk melihat seberapa dalam laut.
4. Unta, Dapat Bertahan Berhari-hari Tanpa Minum dan Makanan
Spesies mamalia berkuku genap ini merupakan hewan mamalia dari genus Camelus. Unta berpunuk tunggal disebut "Camelus Dromedarius" atau unta dromedaria, sedangkan yang berpunuk ganda disebut "Camelus Baktrianus" atau unta baktria, yang dapat ditemukan di wilayah padang pasir atau gurun di daerah Asia dan Afrika bagian Utara. Rata-rata, unta dapat hidup dari umur 30-50 tahun.

Seperti yang sudah saya katakan tadi, unta hidup di daerah kering, seperti padang berpasir atau gurun yang memiliki temperatur udara yang rata-rata dapat membunuh semua mayoritas makhluk hidup. Selain itu, untuk temperatur yang tinggi seperti itu, unta dapat bertahan selama berhari-hari, tanpa minum atau pun makan.

Ada banyak hal yang membuat mereka mudah sekali beradaptasi di wilayah yang kering seperti padang pasir. Yang paling utama adalah punuk unta. Punuknya digunakan untuk menyimpan cadangan makanan dan lemak, yang nantinya akan dibuah menjadi air dengan bantuan oksigen hasil respirasi. Satu gram lemak pada punuk unta dapat diubah menjadi satu gram air.

Selain itu, kemampuan unta untuk beradaptasi yang luar biasa adalah sistem respirasinya yang hanya meninggalkan sedikit jejak uapan air. Uap air yang keluar dari paru-paru diserap kembali oleh tubuh unta melalui sel khusus pada tubuhnya, yang berada pada hidung bagian dalam, membentuk kristal dan suatu saat dapat diambil.

Tubuh unta dapat bertahan pada suhu sekitar 41 derajat celcius. Lebih dari itu, unta akan mulai berkeringat. Penguapan dari keringat yang terjadi hanya ada pada kulitnya, bukan pada rambutnya. Dengan cara pendinginan yang efisien seperti itu, unta mampu menghemat air cukup banyak.

Unta mampu bertahan dengan kehilangan massa sebanyak 20%-25% selama ia berkeringat. Mayoritas kebanyakan makhluk hidup hanya mampu bertahan hingga kehilangan massa 3%-4%, sebelum terjadi gagal jantung akibat mengentalnya darah. Meskipun unta kehilangan banyak cairan pada tubuhnya, darah tetap terhidrasi, hingga mencapai batasnya 25%.

Ada banyak hal yang menyebabkan mengapa darah unta tidak mengental pada kondisi yang mayoritas makhluk hidup sudah mengental. Sel darah merah unta berbentuk oval, bahkan bulat seperti makhluk hidup lainnya. Unta juga memiliki sistem imuntas yang bisa dibilang cukup baik. Semua mamalia memiliki antibodi berbentuk huruf Y dengan dua rantai panjang sepanjang Y tersebut, dengan dua rantai pendek di setiap ujungnya. Tetapi, unta hanya memiliki dua rantai panjang yang menjadikannya berbentuk lebih kecil, sehingga mengurangi kemungkinan darahnya menjadi mengental.

Ginjal dan usus mereka sangat efisien dalam menyaring air. Bentuk urin mereka sangat kental dan kotoran mereka sangat kering, sehingga bisa dibakar ketika dikeluarkan.
5. Lumba-Lumba, Mampu Mengobati Diri Sendiri
Mamalia laut yang dikenal memiliki kecerdasan yang sangat tinggi ini, memiliki kemampuan yang mungkin saja tidak dimiliki oleh banyak hewan yang hidup di dunia ini. Kemampuan tersebut adalah kemampuan dimana lumba-lumba mampu mengobati luka pada tubuhnya. Walaupun telah terluka parah akibat gigitan hiu misalnya, lumba-lumba mampu mengobati luka tersebut tanpa adanya rasa sakit, pendarahan, ataupun infeksi.

Salah satu peneliti dari Georgetown University Medical Center, Michael Zasloff, mempublikasikan temuannya dalam Journal of Investigative Dermatology, tentang beberapa kemampuan lumba-lumba untuk memulihkan dirinya dari luka yang parah.

Luka bekas gigitan hiu biasanya memiliki ukuran lebih besar dibandingkan dengan besar bola basket, tidak mungkin luka sebesar itu mampu disembuh dalam beberapa pekan saja. Tetapi, tidak bagi lumba-lumba. Mereka mampu mengobati luka bekas gigitan hiu tersebut dalam beberapa pekan saja, tanpa membuat mereka menjadi cacat, kesakitan, bahkan terinfeksi.

Zasloff sangat tertarik pada obat-obat alami dan berusaha untuk menirunya. Zasloff telah menemukan antibiotik alami dari kulit katak dan obat dari hiu Dogfish untuk menyembuhkan kanker.

Zasloff mengatakan bahwa kemungkinan mamalia laut cerdas ini menggunakan mekanisme menyelam yang menghentikan aliran darah ke bagian tubuhnya yang kurang penting, untuk mengurangi aliran darah ke daerah yang cedera ketika menggumpal.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar