Gunung Salak merupakan salah satu gunung yang menyajikan pemandangan yang sangat indah dan enak dilihat mata. Tetapi, apakah anda sudah tahu, bahwa ada makhluk cyptid yang hidup di sana?
Nama makhluk cryptid tersebut adalah Ahool. Dinamakan demikian, karena suara raungan makhluk tersebut sama seperti namanya, "AAAAHHHHOOOLLLL...!!!". Menurut informasi yang didapat oleh para saksi yang melihat makhluk tersebut, Ahool dikatakan sebesar anak yang berumur satu tahun dengan sayap yang lebarnya 3 meter atau 10 kaki. Selain itu, Ahool memiliki tubuh menyerupai kelelawar dengan wajah menyerupai monyet atau kera.
Ahool pertama kali terlihat dan dilaporkan di Gunung Salak pada tahun 1925. Ketika itu, Dr. Ernest Bartels sedang menyusuri dan menjelajahi air terjun di lereng Gunung Salak, dan ketika itu juga seekor makhluk mirip kelelawar dengan ukuran yang luar biasa menukik di atas kepalanya.
Dua tahun berlalu, Dr. Ernest Bartels kembali berjumpa dengan makhluk misterius ini. Ketika itu, pada pukul 22.30 malam waktu setempat, berbaring di tempat tidurnya di pondok yang berada di dekat Sungai Tjidejenkol ketika ia mendengar suara raungan yang berbunyi "AAAHHHOOOLLLL" yang berasal dari dekat pondoknya, dan tampaknya suara raungan tersebut semakin besar. Dr. Ernest segera mengambil obor dan menyusuri di mana suara itu berasal, dan ia melihat makhluk yang ia lihat dua tahun yang lalu.
Beberapa ahli berpendapat bahwa Ahool mungkin merupakan pterosaurus yang masih hidup.
Sanderson mengatakan ia tertarik dengan crytid ini karena ia pernah menjumpai makhluk yang sama, tetapi bukan di Jawa, melainkan di Kamerun, Afrika, yang bernama Kongamato.
Berdasarkan ciri-cirinya, Ahool mirip dengan Javan Wood Owl, salah satu species burung hantu yang berasal dari Jawa dengan wajah rata dan mata hitam yang besar, paruh yang kecil, dan bulu-bulu lebat yang membuatnya terlihat besar. Karateristik suaranya adalah ciri khas tersendiri Javan Wood Owl, yaitu mengeluarkan suara "HHHOOOHHH...!!!". Javan Wood Owl menyerang musuh dan mangsanya dari belakang dengan menukik. Selain itu, Javan Wood Owl merupakan salah satu hewan yang sulit sekali untuk dipelajari dan diteliti.
Kemungkinan Dr. Ernest salah mengidentifikasi. Dilihat dari keadaan penampakkan yang hanya sesaat, dan dengan kondisi hutan yang sunyi, bisa timbul sebuah misinterpretasi terhadap suatu entitas yang ada. Dalam keadaan seperti ini, mungkin burung atau hewan lainnya bergerak dengan suara yang terdengar oleh Dr. Ernest, namun karena suara air terjun, bisa jadi ia salah dengar.
Untuk kejadian kedua, kemungkinan suara misterius yang didengar oleh Dr. Ernest adalah suara dari Javan Wood Owl. Tetapi, apakah mungkin? Suara Javan Wood Owl yang berbunyi "HHHOOOHHH", berbeda dengan suara Ahool yang berbunyi "AAAHHHOOOLLL". Tetapi, bisa saja suara yang "HHHOOOHH", terdengar menjadi "AAAHHHOOOLLL" jika suaranya terdengar samar. Tetapi, jika benar itu suara Javan Wood Owl, apa yang membuatnya menjadi samar? Jawabannya adalah air terjun. Pondok Dr. Ernest dekat dengan Sungai Tjidejenkol yang memiliki air terjun.
Tetapi, jika Dr. Ernest tidak salah mengidentifikasi, maka sebenarnya apakah makhluk ini?
Gunung Salak, salah satu gunung dengan pemandangan indah di Indonesia, Tetapi seekor makhluk misterius hidup di sana
Nama makhluk cryptid tersebut adalah Ahool. Dinamakan demikian, karena suara raungan makhluk tersebut sama seperti namanya, "AAAAHHHHOOOLLLL...!!!". Menurut informasi yang didapat oleh para saksi yang melihat makhluk tersebut, Ahool dikatakan sebesar anak yang berumur satu tahun dengan sayap yang lebarnya 3 meter atau 10 kaki. Selain itu, Ahool memiliki tubuh menyerupai kelelawar dengan wajah menyerupai monyet atau kera.
Ahool pertama kali terlihat dan dilaporkan di Gunung Salak pada tahun 1925. Ketika itu, Dr. Ernest Bartels sedang menyusuri dan menjelajahi air terjun di lereng Gunung Salak, dan ketika itu juga seekor makhluk mirip kelelawar dengan ukuran yang luar biasa menukik di atas kepalanya.
Dua tahun berlalu, Dr. Ernest Bartels kembali berjumpa dengan makhluk misterius ini. Ketika itu, pada pukul 22.30 malam waktu setempat, berbaring di tempat tidurnya di pondok yang berada di dekat Sungai Tjidejenkol ketika ia mendengar suara raungan yang berbunyi "AAAHHHOOOLLLL" yang berasal dari dekat pondoknya, dan tampaknya suara raungan tersebut semakin besar. Dr. Ernest segera mengambil obor dan menyusuri di mana suara itu berasal, dan ia melihat makhluk yang ia lihat dua tahun yang lalu.
Beberapa ahli berpendapat bahwa Ahool mungkin merupakan pterosaurus yang masih hidup.
Ilustrasi Tentang Ahool
Cerita tentang Ahool segera menarik perhatian beberapa Crytozoologist terkenal dunia, Ivan T Sanderson dan Bernard Heuvelmans. Sanderson mengatakan ia tertarik dengan crytid ini karena ia pernah menjumpai makhluk yang sama, tetapi bukan di Jawa, melainkan di Kamerun, Afrika, yang bernama Kongamato.
Berdasarkan ciri-cirinya, Ahool mirip dengan Javan Wood Owl, salah satu species burung hantu yang berasal dari Jawa dengan wajah rata dan mata hitam yang besar, paruh yang kecil, dan bulu-bulu lebat yang membuatnya terlihat besar. Karateristik suaranya adalah ciri khas tersendiri Javan Wood Owl, yaitu mengeluarkan suara "HHHOOOHHH...!!!". Javan Wood Owl menyerang musuh dan mangsanya dari belakang dengan menukik. Selain itu, Javan Wood Owl merupakan salah satu hewan yang sulit sekali untuk dipelajari dan diteliti.
Kemungkinan Dr. Ernest salah mengidentifikasi. Dilihat dari keadaan penampakkan yang hanya sesaat, dan dengan kondisi hutan yang sunyi, bisa timbul sebuah misinterpretasi terhadap suatu entitas yang ada. Dalam keadaan seperti ini, mungkin burung atau hewan lainnya bergerak dengan suara yang terdengar oleh Dr. Ernest, namun karena suara air terjun, bisa jadi ia salah dengar.
Untuk kejadian kedua, kemungkinan suara misterius yang didengar oleh Dr. Ernest adalah suara dari Javan Wood Owl. Tetapi, apakah mungkin? Suara Javan Wood Owl yang berbunyi "HHHOOOHHH", berbeda dengan suara Ahool yang berbunyi "AAAHHHOOOLLL". Tetapi, bisa saja suara yang "HHHOOOHH", terdengar menjadi "AAAHHHOOOLLL" jika suaranya terdengar samar. Tetapi, jika benar itu suara Javan Wood Owl, apa yang membuatnya menjadi samar? Jawabannya adalah air terjun. Pondok Dr. Ernest dekat dengan Sungai Tjidejenkol yang memiliki air terjun.
Tetapi, jika Dr. Ernest tidak salah mengidentifikasi, maka sebenarnya apakah makhluk ini?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar